Kepopuleran Batu Sungai Dareh

By

 Kepopuleran Batu Sungai Dareh

Batu berwarna hijau lumut telah booming di dunia, sejak kabar presiden SBY kala itu memberikan cinderamata kepada presiden Barack Obama sebuah cincin dengan batu berwarna hijau itu. Kepopuleran batu akik Sungai Dareh sejak saat itu sangat mendunia dan banyak dari kolektor batu, baik dari dalam dan luar negeri memburu batu ini.

Tahun 1970, batu akik Sungai Dareh sudah ditemukan, dan orang menyebut batu ini dengan nama Giok Kandi, karena didapat dari sungai Kandi dan Bukit Puti Bungsu. Munkin karena patahan terbawa arus sungai, maka batu ini pun ditemukan di Sungai Dareh Dharmasraya, hingga pada akhirnya batu ini terkenal dengan nama batu Sungai Dareh. Sebenarnya Batu Sungai Dareh sudah berada dipasaran sejak 50 tahun yang lalu. Dan dalam 5 tahun terakhir, nama Batu Sungai Dareh terus naik daun hingga harga batu ini sampai sekarang harganya makin melambung, dan terkadang stock di pedagang juga kosong.

Kepopuleran Batu Sungai Dareh

Terus melejitnya kepopuleran batu akik Sungai Dareh ini tak terlepas dari gencarnya promosi yang dilaksanakan pemkab Dharmasraya. Promosi sendiri dilakukan dengan pemberian cendera mata kepada tamu-tamu, mulai dari tamu Sum-Bar, tamu luar provinsi, tamu dari pemerintah pusat, tamu luar negeri, dan juga mengadakan pameran serta kontes-kontes batu mulia.

Batu mulia merupakan suatu bentuk dari hasil proses kristalisasi dari beberapa mineral yang tersimpan di dalam perut atau intibumi. Kelebihan batumulia yaitu mempunyai sesuatu aura atau yang disebut YONI (daya metafisis yang terpancar). YONI yang terdapat pada batuan mulia atau batu akik memang dianugrahkan oleh Allah sang pencipta alam, dan kita sebagai mahluk-Nya diberikan segala keindahan dalam bentuk batu agar kita selalu intropeksi bahwa ciptaan-Nya sungguh luar biasa.

Batu Sungai Dareh sendiri sampai sekarang sudah ditemukan sampai 68 varian warna. Namun yang paling populer di antara semua itu diantaranya jenis Kumbang Jati, Totol Sayur, dan Pucuk Pisang (pupis). Untuk harganya sendiri berkisar antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah untuk per satu mata batu cincin, dilihat dari kualitas batu itu sendiri. Semakin bagus sebuah batu, maka harganyapun semakin mahal, dan bisa menembus harga ratusan juta rupiah.

Batu yang punya sebutan Lumuik Sei Dareh bagi masyarakat setempat ini, pada umumnya dibuat perhiasan seperti cincin, gelang, kalung dan juga perhiasan lainya. Selain batu Lumuik Sungai Dareh, didapatkan juga di sungai Batanghari diantaranya Limau Manih (jeruk manis) dengan warna kuning menyala, cempaka limau manih yang berwarna kemerahan, dan juga kecubung Sumatra tentunya dengan warna ungu. Meskipun demikian, yang menjadi incaran pecinta batu dan juga kolektor batu nomer satu adalah batu Lumuik Sei Dareh atau batu sungai Dareh. Kepopuleran batu Sungai Dareh sampai saat ini, mengalahkan batu jenis lain yang ada di Sumatera Barat, dan visual yang mirip dengan Batu Lumut Aceh menjadikan batu ini tetap menjadi primadona di kalangan gemslover. Batu Sungai Dareh pun tidak kalah populernya dengan Batu Bacan Doko dan Palamea serta Indocrase Solar Aceh.

Mengenai asal-usul Batu Sungai Dareh, anda bisa baca artikel saya sebelumnya. Dan konon menurut cerita mitosnya, batu Sungai dareh juga miliki khasiat bagi pemakainya. Khasiat Batu Sungai Dareh juga bisa anda baca di artikel sebelumnya. Demikianlah cerita kepopuleran batu Sungai Dareh, semoga bisa menambah wawasan buat para gemslover sekalian, terima kasih..

0 komentar:

Post a Comment