INDOCRASE SOLAR ACEH

By

  INDOCRASE SOLAR ACEH

Bumi Serambi Mekah ini memang punya banyak potensi akan kekayaan alamnya terutama batu mulianya. Di sini banyak  ditemukan berbagai varian batu mulia yang diantaranya adalah jenis Indocrase Solar Aceh. Selain itu masih banyak batu lainya yang ditemukan varian batu lainya selain dengan Giok Acehnya yang sudah terkenal sampai mancanegara.

Penamaan "Solar Aceh" ini diambil karena varian ini mempunyai tampilan menyerupai minyak solar bahan bakar mesin diesel. Batu ini pertama kali ditemukan dialiran sungai desa Ketambang dan desa Pecet kecamatan Pantai Cermin, dan masyarakat desa tersebut menyebut batu hasil temuanya dengan nama "Solar Aceh". Selain Solar Aceh, ada juga sebutan batu Bio Solar Aceh. Bio Solar sendiri satu jenis dengan batu Solar Aceh, namun karena warna pada batu ini agak kehijauann maka masyarakat setempat menyebutnya dengan tambahan nama "Bio" pada awalan penyebutan.

INDOCRASE SOLAR ACEH

Batu dengan sebaran lokasi penemuan banyak ditemukan di wilayah Pantai Cermin yang masuk zona kabupaten Aceh Barat, yang kabupatenya berpusat di Meulaboh. Sejauh ini masyarakat setempat masih menggunakan cara-cara tradisional dalam penambangan batu tersebut. Rata-rata mereka menggunakan media sungai sebagai salah satu jalan untuk transportasi, dengan cara memakai ban dalam bekas mobil truk atau bekas ban dalam eskavator. Ini dilakukan para penambng dikarenakan medan menuju penambangan tidak bisa dilalui lewat jalan darat menggunakan kendaraan bermotor.

Disepanjang sungai yang wilayahnya masuk pinggiran bahkan kedalam hutan,  bahan Batu Solar Aceh bisa diketemukan dengan mencarinya didasar sungai. Namun sebagian juga ada yang mencari batu Solar dilembah-lembah yang sangat curam. Bongkahan batu Solar ini bervariasi, bongkahan yang paling besar ditemukan sampai saat ini bobotnya sekitar 800 kg. Dan dalam batu yang temukan itu warnanya pun tidak sama, dikarenakan badan batu sebagian berada dalam tanah dan sebagian lagi berada dipermukaan air sungai. Pada dasarnya batu Solar masihsejenis dengan batu Lumut Belimbing Aceh. Namun pada batu Solar ada 2 warna yang mendominasi yaitu warna coklat dan kuning varian ini. Secara visual batu Solar Aceh ini akan menampilakan warna hijau, coklat,  kuning yang akan menjadi satu, dan disinilah keistimewaan yang ada pada batu ini. 

Tekstur batu Indocrase Solar Aceh ini cukup keras, dengan detektor diamond selector angka batu ini mencapai 7 skala mohs. Sehingga dalam pengerjaan batu ini haruslah hati-hati serta perlu ketrampilan khusus membaca serat pada batu ini. Apabila pengerjaanya tidak hati-hati, maka pecah atau retak akan menjadi resiko dalam pengerjaan poles batu Solar Aceh ini.

Kebanyakan para pengrajin batu di Aceh sendiri menggunakan penjepit dari bambu untuk digunakan membantu proses penggosokan setelah bahan Indocrase Solar Aceh yang sudah dipotong dan dibentuk. Rata-rata para pengrajin membentuk hasil polesan pada batu Solar Aceh ini, dengan bentuk cabochon atau setengah lingkaran. Pola ini dipakai agar bentuk batu cincinya nanti akan kelihatan kekar dan punya keanggunan.

Untuk harga Batu Indocrase Solar Aceh tergolong tinggi. Untuk sebuah batu cicin Solar aceh dengan kualitas menengah sampai dengan kualitas super, harganya mencapai jutaan rupiah bahkan sampai ratusan juta rupiah. Boleh dibilang harga jual batu Solar Aceh sama dengan harga jual batu Bacan dari pulau Kasiruta. Harga yang tinggi tidak mengurangi minat para pecinta batu untuk bisa mendapatkan batu asal Tanah Rencong ini. Ini sangat wajar, dikarenakan bahan Solar aceh sendiri susah didapat dikarenakan lokasi  tambang yang sulit. Dan tentu saja dengan warnanya yang indah dan anggun membuat Solar Aceh banyak diburu para kolektor batu mulia. Walaupun berharga mahal, para pecinta batu tidak surut untuk bisa mendapatkan batu yang satu ini, walau harganya dibilang cukup mahal. 

0 komentar:

Post a Comment