ROUGH BATU TELUR KODOK
Keberadaan batu akik Telur kodok ini sebenarnya tidak mudah untuk didapatkan. Bongkahan yang ditemukan juga tidak sama bentuk dan warnanya. Bongkahan atau rough batu akik Telur kodok miliki ukuran berat yang bervariasi antara 2-8 kilogram, bahkan ada yang ditemukan seberat 800 kg. Untuk bahan yang masih berbentuk bongkahan ini memiliki 2 jenis berdasarkan asal muasalnya, ada yang didapatkan dari sungai dan ada yang ditambang di tebing-tebing gunung. Yang membedakan antara bahan yang berasal dari tebing gunung dan dari sungai adalah kesolidan dan kebersihan dari rough batu Telur kodok. Bongkahan yang didapatkan dari dalam sungai, memiliki kesolidan serta kebersihan batu dibandingkan dengan yang didapatkan di tebing gunung.
Di Purbalingga sang pendahulunya yaitu Blood stone atau dikenal dengan Batu Nogo sui Purbalingga saat ini sudah menjadi barang langka, karena sudah sangat sulit ditemukan di sungai Klawing. Sehingga untuk harga Nogo Sui sekarang mendongkrak naik hingga 1,5 sampai 2 juta untuk harga per kilonya. Naiknya harga Nogo Sui ini, memang tidak lepas dari minat para seniman dan pecinta batu yang memburu batu Nogo Sui Klawing. Kini batu akik Nogo Sui di ikuti oleh kehadiran varian barunya yaitu Batu Telur Kodok Purbalingga. Dalam istilah geimolog, batu akik Telur kodok disebut dengan jasper chalcedony. Perbedaan antara batu akik Telur Kodok dan Batu akik Nogo Sui Klawing sangatlah mencolok, yang secara visul batu ini mudah dibedakan katena tekstur serta corak yang berbeda, meskipun batu tersebut dari wilayah yang sama.
Untuk menjadikan sebuah perhiasan yang bernilai tinggi, Batu Telur Kodok Purbalingga dapat diolah menjadi cincin, liontin, ataupun gesper dan juga Biseki yang cukup femiliar di kota Purbalingga Jawa Tengah. Dimana, beberapa tahun silam para pengrajin batu disana kebanjiran order membuat batu bongkahan atu rough dari alam dengan tekhnik penghalusan art naturan. Peminat seni Biseki ini banyak berasal dari mancanegara seperti negara Taiwan, Tiongkok, Jepang dan Korea. Tak heran apabila kita berkunjung ke kota Purbalingga, akan banyak melihat banyak sekali jenis Biseki yang di pajang dan diperdagangkan. Dan sekarang sura desing gerinda penggosok batu dikota ini sudah tidak asing terdengar di telinga, karena hampir disetiap desa ataupun kampung banyak yang menjadi pengrajin batu.
Kini varian baru jenis Jasper Chalcedony yang bernama batu akik Telur Kodok Purbalingga menjadi fenomena baru bagi para pecinta batu jenis Batu Akik Gambar atau art agate, untuk menambah koleksi dan keaneka ragaman batu dengan tekstur warna-warni yang artistik dari batu Telur Kodok ini. Semoga keunikan pada karakter batu jenis Jasper Chalcedony ini makin memperkaya khasanah kekayaan batu mulia asli Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment