BATU RAFLESIA BENGKULU

By

BATU RAFLESIA BENGKULU

Pulau Sumatera memang terkenal dengan penghasil batu mulia nya mulai dari ujung utara pulau Sumatera sampai ujung selatan pulau Sumatera seperti Batu Akik Raflesia Bengkulu . Kita tahu dari ujung utara pulau Sumatera di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terkenal dengan batu batu mulia nya seperti indocrase solarlumut aceh dan giok aceh, kemudian dari sumatera barat batu sungai dareh nya yang sudah terkenal sampai mancanegara, dan juga biru langit asal Bengkulu, kemudian provinsi paling ujung selatan Sumatera yaitu Lampung terkenal dengan batu anggur api way kanan. Ini membuktikan bahwa di Sumatera ini banyak sekali kekayaan alam berupa batuan mulia. Selain tempat tempat tersebut bengkulu juga terkenal dengan Batu Raflesia Bengkulu yang akan kita bahas pada kali ini.

Untuk lebih memahami karakter unik batu akik Raflesia Bengkulu ini, beberapa jenis sudah terlebih dahulu menjadi buah bibir di kalangan para pecinta batu akik di Indonesia. Seperti yang telah disebutkan di atas, untuk batuan Chalcedony berwarna merah dahulu dikenal dengan nama cempaka, dan kini dikenal dengam red raflesia. Untuk chalcedony berwarna orange dahulu dikenal dengan nama limau manis, untuk chalcedony berwarna kuning dahulu dikenal nama sunkis, kini bernama yellow raflesia dan terakhir chalcedony berwarna bening kenal dengan nama kinyang air namun kini dinamai white raflesia. Khusus bagi yellow raflesia, adalah jenis batu asal Bengkulu dengan karakter serat dan kualitas terbaik, karena beberapa fenomena banyak ditemukan pada chalcedony warna orange dan kuning ini. Fenomena luster atau klep air yang memiliki nuansa air, cat eye atau mata kucing dan tapak jalak, sangat mudah ditemukan pada bahan batu berwarna orange dan kuning ini, tetapi agak sulit ditemukan pada batu berwarna merah dan bening. Keindahan yellow raflesia dibuktikan pada kontes batu tingkat regional di tangerang awal november lalu koma dimana untuk kelas kontes yellow kalsedon dimenangkan oleh batu Raflesia Bengkulu dengan meraih posisi suara 1 dan suara 2.

BATU RAFLESIA BENGKULU

Varian Batu Akik Raflesia Bengkulu ini memiliki sebutan yang beragam dari penduduk setempat, ada yang menamai cempaka untuk batu kalsedon yang berwarna merah, sedangkan untuk batu chalcedony berwarna orange disebut penduduk setempat dengan nama limau manis, kemudian untuk kalsedon berwarna kuning disebut sankis, terakhir kalsedon yang berwarna bening dinamakan kinyang air. Namun secara garis besar ini semua adalah jenis batuan kalsedon dengan kualitas kekristalan yang semi transparan. Secara garis besar, varian raflesia chalcedony ini terbagi berdasarkan warna dominan batu, red raflesia, yellow raflesia, orange raflesia dan white raflesia juga ditemukan varian baru yang jumlahnya masih terbatas yaitu blue raflesia. Jika diperhatikan lebih lanjut, warna-warna yang terdapat pada batu jenis chalcedony ini, terkadang berbaur antara warna satu dengan warna lainnya, hal ini akan terlihat jelas bila kita memotong batu secara melintang, jika diamati secara teliti terlihat warna batu yang berbeda dalam bahan batu tersebut. Jika kita jelek dalam proses pemotongan, maka kita akan mendapati pada batu jenis red raflesia, warna merah kekuningan atau (red to yellow), pada batu yellow raflesia, kuning ke oranyean (yellow to orange) atau sebaliknya. Oleh karena itu pada proses pemotongan awal lah, warna yang kita inginkan bisa didapat.

Penghasil bahan bahan Batu Akik Raflesia Bengkulu ini, tersebar di wilayah provinsi Bengkulu dari wilayah selatan hingga wilayah utara, batu dengan kekerasan skala 6 sampai 7 pada skala mohs ini, memiliki tekstur yang berbeda dengan bahan bahan chalcedony lain yang ditemukan di Indonesia pada umumnya, daging batu yang berserat lurus, lazim dinamakan serat sulaiman atau sulaiman fiber. Serat inilah yang memunculkan fenomena cat eye atau mata kucing. Fenomena cat eye biasanya didapat pada batu jenis rafflesia chalcedony melalui teknik pemotongan bahan.

Salah seorang ahli perbatuan mengatakan untuk mendapatkan hasil fenomena cat eye, sebelum pemotongan bahan ada baiknya permukaan daging batu disenter dan dilihat dengan lup, untuk memastikan alur serat sulaiman nya. Untuk pemotongan jenis cabhocon, serat sulaiman harus memanjang ke arah bentuk oval batu , dan setelah proses pemolesan ketika akan naik ikatan ke dasar batu harus dialasi warna silver atau istilah sederhananya ikatan harus menggunakan mangkok agar pantulan cahaya luar yang menembus daging batu akan dipantulkan kembali ke arah serat serat sulaiman.

Selain fenomena cat eye ada juga ditentukan fenomena luster atau klep air yang istilah masyarakat adalah koclak air serta fenomena tapak jalak dan fenomena inilah yang menjadi ciri tersendiri bagi batuan yang disebut rafflesia calcedony. Dengan balutan kulit kapur putih tebal membuat warna asli batu akan tenggelam di dalam selimut berwarna putih. Perlu pemotongan dahulu pada bagian ujung bahan agar dapat mengetahui kategori warna sesungguhnya.

Batu Akik Raflesia Bengkulu saat ini menjadi incaran banyak pecinta batu akik di Indonesia, varian ini mampu mengeluarkan fenomena mata kucing, fenomena tapak jalak, fenomena luster atau klep air. Inilah kelebihan-kelebihan Batu Raflesia Bengkulu di tangan para seniman gosok dan poles batu akik, serat sulaiman memang menjadi ciri khas dari batu indah bumi raflesia ini. Tak mengherankan jika banyak juga ditemukan motif-motif bergambar yang didapat dari bahan bahan batuan ini. Sering dijumpai tekstur serat sulaiman yang membentuk huruf serta angka yang kelak jika dibentuk dan dipoles akan memperlihatkan gambar dalam atau lebih terkenal dengan pictorial agate crystal, titik warna warna raflesia chalcedony menjadi bukti bahwa provinsi Bengkulu memiliki banyak varian warna pada batuan jenis chalcedony, dan ini menambah lagi perbendaharaan khasanah batu batu mulia asli Indonesia. Semoga kehadiran Batu Raflesia Bengkulu mampu memberikan nuansa baru di dunia perbatuan nusantara dan bagi para pecinta batu mulia.Batu raflesia Bengkulu yang kaya akan warna ini akan semakin menambah gairah dan perkembangan seni batu di tanah air.

0 komentar:

Post a Comment