BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA

By

 BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA

Batu akik papua yang satu ini menambah khasanah dunia batu akik nusantara, dengan ditemukanya varian baru jenis batu akik Bulu Cendrawasih atau Batu Aquanuevo. Apalagi dengan boomingnya batu akik saat ini,  membuat para gemslover berlomba-lomba mencari batu varian baru didaerahnya masing-masing. Sudah banyak yng diketemukan berbagai batu mulia dan batu akik dari penjuru nusantara, dari Sabang sampai Merauke. Baru-baru ini di tanah Papua juga ditemukan varian baru yang spektakuler dengan coraknya yang indah, yaitu Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo.
 
Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo sebenarnya batuan yang sudah lama dikenal oleh para ahli geomology dunia sebagai batu Pietersite. Disebut Aquaneuvo karena mempunyai efek aliran air dalam logamnya 3 dimensi, dan tambahan nama bulu cendrawasih didepanya adalah sebagai penghargaan bagi daerah Papua sebagai tempat asal ditemukanya batu tersebut. Pietersite pertama kli ditemukan di Afrika tepatnya di Nambia pada tahun 1962, kemudian ditemukan lagi di China pada tahun 1993. Keduanya memiliki mineral yang hampir mirip, namun berbeda. Pietersite China yang lebih dikenal dengan nama populernya yaitu "Swanci", terbentuk dari mineral Torendrikite, sedangkan Pietersite Nambia terbentuk oleh mineral Crocidolite, namun secara garis besar keduanya dikenal sebagai batu jenis Pietersite. Setelah penemuan pada kedua negara tersebut, tidak lagi negara yang terdaftar sebagai penemu batu Pietersite. Begitu langkanya batu ini, sehingga China tidak memunculkan dipasaran hingga tahun 1997.


BATU BULU CENDRAWASIH AQUANUEVO DARI PAPUA
Dari corak dan mineral Pietersite Nambia memiliki warna yang cenderung monocolor serta corak alur warna yang teratur, sedangkan Pietersite yang berasal dari China memiliki corak warna yang lebih multicolor dengan alur warna yang tidak beraturan. Sementara Batu Bulu Cendrawasih Aquanuvo yang ditemukan ditanah Papua, tepatnya didaerah Raja Ampat, mendekati warna dan corak alur serta mineral yang terkandung dalam Pietersite/Swanci China. Jadi secara visual, Batu Bulu Cendrawasih Aquaneuvo Papua, mempunyai kemiripan denga batu Pietersite dari China. 

Untuk harga Pietersite China yang beredat di pasaran, sekitar 60 US dollar per crat, dan barangnya sudah langka dan jarang ditemukan di area pertambangan batu tersebut. Dikarenakan warnanya yang sangat menawan, di China batu Pietrsite/Swanci hanya dipasang pada perlengkapan perhiasan para kaisar atau raja serta para bangsawan.

Seperti halnya Batu Cendrawasih Aquaneuvo Papua yang juga memiliki warna yang sangat indah, warnanya kalau dilihat sesuai sekali dengan bulu Bird of Paradise/ Cendrawasih, dengan kilaunya yang tampak bercahaya. Keindahan variasi warna pada batu asal Raja Ampat ini berkilau hidup 3 dimensi, membuay batu ini dapat disejajarkan dengan warna-warni yang dimiliki oleh Precious Opal, atau batu Opal Kalimaya. Dan ini adalah temuan batu pancawarna, dan tidak berlebihan kalau batu ini seolah-olah menjadi raja dari batu Pancawarna atau batu gambar. Kelebihan lainya yaitu dengan kekerasan yang lumayan tinggi, karena batu ini juga mengandung logam yang sangat tinggi.

Demikian kekuasaan Tuhan yang maha sempurna, dengan ciptaan-Nya yang begitu banyak menciptakan batu dengan varian yang indah di bumi tercinta Indonesia ini seperti batu Auaneuvo. Dengan mengagungkan ciptaan-Nya kita wujudkan rasa syukur yang ada, dan alangkah baiknya apabila kita senantiasa menjaganya dengan tidak mengeksploitasi secara berlebihan, agar keseimbangan alam tetap terjaga dan alam semesta tetap bersahabat dengan kita.

0 komentar:

Post a Comment