Kisah Mistis Batu Kalimaya
Perpaduan aneka warna yang terkandung di dalam batu akik Kalimaya, membuat batu pada jenis ini memiliki daya tarik tersendiri. Masyarakat indonesia mengenal jenis batu akik ini dengan nama batu Kalimaya. Sementara masyarakat internasional lebih mengenal jenis sepatu ini dengan sebutan batu Opal.Sebagian kalangan meyakini nama Opal di ambil dari istilah Romawi kuno yang berarti Opalus. Mengacu kepada istri saturnus dan dewi kesuburan yang bernama opalia, pendapat lain penggunaan nama opal berasal dari bahasa Yunani yang berarti opillos yang memiliki dua makna. Makna pertama berarti melihat dan makna kedua adalah "sesuatu yang lain" atau "perubahan", penggunaan nama ini tentang mengajak kepada karakteristik batu ini yang kerap mengalami perubahan warna jika terpapar cahaya. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Opal berasal dari bahasa sansekerta yaitu upala.
Kepercayaan asal nama opal dari bahasa sansekerta mengadu kepada catatan romawi sekitar tahun 240 sebelum masehi, awalnya batu ini diketahui memiliki nama yang bermacam-macam dan baru dibakukan penggunaan nama opal setelah 250 sebelum masehi. Dalam catatan tersebut diketahui opal di datangkan oleh pedagang bosphorus yang mengaku memasok opal dari India. Opal atau kalimaya memiliki karakteristik yang unik dan berbeda dari batu permata lainnya, struktur internal yang unik membuat batu Kalimaya lentur terhadap cahaya dan memancarkan aneka warna. Warna yang terkandung di batu Kalimaya biasanya warna putih yang dikombinasikan dengan warna abu-abu, merah, oranye, kuning, hijau, biru, magenta, mawar merah muda, batu tulis, coklat, dan hitam.
Sejak abad pertengahan bangsa eropa percaya bahwa, batu Kalimaya bisa membawa keberuntungan bagi pemiliknya, pasalnya kalimaya dianggap memiliki semua keistimewaan di setiap batu permata yang diwakili oleh aneka warna yang terdapat pada Kalimaya. Namun sejak tahun 1829, kepopuleran batu Kalimaya menurun lantaran sebagian masyarakat meyakini batu jenis tersebut bisa menimbulkan malapetaka dan nasib buruk, hingga kematian. Keyakinan itu mengacu pada cerita tragis seorang bangsawan yang selalu memakai batu Kalimaya yang memiliki kekuatan supranatural, ketika batu miliknya terkena cipratan air suci segera batu kalimaya miliknya berubah menjadi batu besar dan sang bangsawan tidak lama berselang meninggal.
BACA JUGA :
GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH
GREEN OPAL BLITAR
BERJAD API/FIRE OPAL WONOGIRI
Itulah sepenggal kisah tentang Batu Akik Kalimaya, namun apapun dibalik semua cerita mitosnya, Batu Kalimaya adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, dengan keindahan yang diberikan kepada batu tersebut. Jadi menurut saya tidak ada alasan untuk meyakini sebuah batu, karena pada dasarnya sebuah batu hanyalah benda mati yang Tuhan ciptakan sebagai tanda kebesaran-Nya, serta anugerah yangn diberikan kepada umatnya.
BACA JUGA :
GREEN OPAL BENGKULU DAN CHALCEDONY ACEH
GREEN OPAL BLITAR
BERJAD API/FIRE OPAL WONOGIRI
Itulah sepenggal kisah tentang Batu Akik Kalimaya, namun apapun dibalik semua cerita mitosnya, Batu Kalimaya adalah ciptaan Yang Maha Kuasa, dengan keindahan yang diberikan kepada batu tersebut. Jadi menurut saya tidak ada alasan untuk meyakini sebuah batu, karena pada dasarnya sebuah batu hanyalah benda mati yang Tuhan ciptakan sebagai tanda kebesaran-Nya, serta anugerah yangn diberikan kepada umatnya.
0 komentar:
Post a Comment