BATU TELUR KODOK PURBALINGGA
Batu akik Telur Kodok, inilah nama batu asal Purbalingga Jawa Tengah. Setelah kota ini terkenal dengan batu jaspernya yaitu batu akik Nogo Sui Klawing, yang berasal dari sungai Klawing Purbalingga. Kota yang terletak di Jawa Tengah kini menghadirkan lagi varian barunya yaitu jasper Telur Kodok Purbalingga. Dengan motif telur kodok pada visual batu ini yang unik, diharapkakan ke depan bisa meramaikan dunia perbatuan di tanah air.
Batu jasper merupakan jenis batuan mineral serta sedimen lava vulkanik yang proses terbentuknya terjadi secara kimiawi, ini berkaitan erat dengan proses pemanasan yang berasal dari proses magmatik atau intrusi. Secara umum, sifat kimiawi batu akik telur kodok dipengaruhi oleh komposisi kimia batuan sebelumnya yang saling mengikat (banded), serta unsur-unsur kimia saat terbentuknya batuan jasper.
Batuan jasper juga ada yang mirip dengan jenis varian chalcedony, apabila jasper tersebut dapat membiaskan cahaya (translucent), dan dapat digolongkan kedalam siliceous sedimentary stone atau batuan sedimen dengan komposisi utama SiO. Batu jasper memiliki tingkat kekerasan antara 6,5 sampai 7 pada skala mohs, berat jenis 2,88 sampai 2,89 dan indeks bias 1,54 serta struktur kristal mikron dalam sistem trigonal. Yang mmbedakan antara batu jasper dengan batu chalcedony adalah, batu jasper kebanyakan tidak tembus cahaya (opaque), sedangkan batu chalcedony tembus cahaya serta membiaskan cahaya.
Pada batu jenis jasper sering ditemukan motif serta keindahan yang dapat kita amati dengan kasat mata seperti satu warna (massif), contoh berwarana, merah, hijau, kuning, hitam, putih, coklat, biru, krem seperti warna tulang. Lalu motif berlapis-lapis (flake) dan kadang-kadang ditemukan berlapis seperti kue lapis ini didasari oleh komposisi kimia yang berbeda. Dari masing-masing unsur kimia tersendiri, namun tetap unsur utamanya ialah SiO (silikon dioksida). Selanjutnya motif bintik-bintik, atau seperti totol-totol, adapula motif garis atau line. Hal ini berawal dari akibat komposisi pembentukan jasper dengan unsur kimia yang berbeda, sehingga membentuk motif yang berbeda pula pada batu jenis jasper.
Batu Telur Kodok ini mempunyai keistimewaan tersendiri, dengam dua karakter yaitu badar (opaque) dan kristal. Keberadaan batu ini terdapat di kecamatan Rembang yang banyak menghasilkan batu telur kodok. Batu ini didapatka dari tebing serta dasar sungai. Batu yang diambil dari dasar sungai biasanya lebih solid dan cenderung mempunyai tekstur semi kristal (opaque to translucent). Selain kecamatan Rembang, batu akik Telur Kodok juga ditemukan di kecamatan Kali Gondang, keberadaan di wilayah ini batu Telur Kodok ditemukan pada tebing-tebing gunung dan lembah juga di aliran sungai Gintung yang merupakan habitat dari batu ini. Yang membedakan antara tempat satu dan tempat lainya adalah pada warna batu Telur kodok. Misalkan warna batu telur kodok kuning dengan kombinasi hijau dan merah muda banyak ditemukan di sungai Gintung. Sedangkan Telur Kodok merah kombinasi warna coklat dan putih itu didapat dari daerah kecamatan Rembang tepatnya di desa Makam.
Inilah yang membuat variasi warna-warni dari batu akik Telur Kodok ini sangat beraneka ragam, dan biasanya batu jenis ini masuk dalam kategori multi color atau memiliki lebih dari 2 warna. Dalam pengolahanya untuk dijadikan perhiasan seperti cincin dan liontin tidaklah bwgitu sulit. Biasanya proses finishing akan sempurna untuk mengangkat kilauan batu ini menggunakan bambu hitam atau bambu wulung. Para pengrajin batu di Purbalingga terbiasa memakai bambu hitam sebagai alat terakhir dalam memproses akhir pengolahan batu jenis jasper chalcedony ini. Batu Telur Kodok dengan warna yang cukup beragam dan motif yang unik membedakan batu ini dengan batu jenis lainya, ini bisa menjadi pilihan baru bagi para penggila batu jenis agate atau Batu Akik Gambar.
Perjuangan para pencari batu di daerah kabupaten Purbalingga, khususnya batu akik telur kodok yang mempunyai peran sentral, dimana keanekaragaman potensi kekayaan alam batu mulia ini sebenarnya sangat berpengaruh dalam dunia seni batu di Indonesia. Kini hampir disemua wilayah di Indonesia berlimba menunjukan potensi kekayaan batu mulianya masing-masing, dan ini membuat gairah usaha kreatif berbasis budaya semkin berkembang seiring dengan dengan terbuka lapangan pekerjaan dan pendapatan kesejahteraan bagi masyarakat di tanah air.
0 komentar:
Post a Comment