INDOCRASE LUMUT ACEH DAN GIOK ACEH
Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh (Nephrite Jade), adalah batu asal Bumi Serambi Mekah yang sudah lama dikenal oleh kalangan masyarakat pecinta batu akik nusantara. Maka bagi para master mungkin sudah tidak asing lagi dengan batu yang satu ini. Namun bagi para penggemar batu pemula, belum tahu banyak batu Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh secara menyeluruh, terkecuali hanya mengetahui tentang keindahan serta harganya yang relatif mahal.
Anda munkin lebih mengenal batu yang lebih dahulu tenar seperti Batu Bacan Doko dan Palamea, Batu Black Opal Kalimaya atau Batu Sungai Dareh serta batuan yang berasal dari Garut. Oleh karenanya, kali ini admin ingin berbagi sedikit mengenai batu Indocrase dan Nephrite Jade agar anda, khususnya bagi pemula lebih mengenal batu yang satu ini.
Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh pertama kali ditemukan oleh almarhum bpk M. Acim, seorang yang berprofesi sebagai sekretaris desa Panteara, kecamatan Betung, kabupaten Nagan Raya Nanggro Aceh Darusalam.
Bongkahan batu pada awalnya ditemukan pada sebuah aliran sungai, yang benama sungai Alu Gantung. Bahan Lumut Aceh dan Giok Aceh banyak ditemukan di aliran sungai Alu Gantung dengan berbagai ukuran yang berfariasi, minimal berat bongkahan batu Lumut Aceh 10 kg dan yang terberat sampai saat ini ditemukan seberat 30 ton. Selain batu Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh yang ditemukan, di sungai ini juga ditemukan batu Lavender Aceh, Panca Warna, Quartz, Amethys, dan juga batu jenis Chalcedony.
Anda munkin lebih mengenal batu yang lebih dahulu tenar seperti Batu Bacan Doko dan Palamea, Batu Black Opal Kalimaya atau Batu Sungai Dareh serta batuan yang berasal dari Garut. Oleh karenanya, kali ini admin ingin berbagi sedikit mengenai batu Indocrase dan Nephrite Jade agar anda, khususnya bagi pemula lebih mengenal batu yang satu ini.
Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh pertama kali ditemukan oleh almarhum bpk M. Acim, seorang yang berprofesi sebagai sekretaris desa Panteara, kecamatan Betung, kabupaten Nagan Raya Nanggro Aceh Darusalam.
Bongkahan batu pada awalnya ditemukan pada sebuah aliran sungai, yang benama sungai Alu Gantung. Bahan Lumut Aceh dan Giok Aceh banyak ditemukan di aliran sungai Alu Gantung dengan berbagai ukuran yang berfariasi, minimal berat bongkahan batu Lumut Aceh 10 kg dan yang terberat sampai saat ini ditemukan seberat 30 ton. Selain batu Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh yang ditemukan, di sungai ini juga ditemukan batu Lavender Aceh, Panca Warna, Quartz, Amethys, dan juga batu jenis Chalcedony.
Menurut dari penelitian Laboratorium geomolog, Batu lumut Aceh adalah satu jenis dengan Batu Sungai Dareh asal Sumatra Barat, dimana batu ini masuk dalam jenis Indocrase.
Batu Indocrase Lumut mempunyai kekerasan 7 - 7,3 pada skala mohs, hingga Lumut Aceh masuk ke jajaran batu mulia. Dikarenakan untuk masuk ke golongan jenis batu mulia harus mempunyai kekerasan minimal 7 mohs, apabila kekerasan batu kurang dari 7 pada skala mohs, maka batu digolongkan ke dalam batu setengah mulia.
Batu yang berwarna hijau dengan serat menyerupai lumut ini terkadang menimbulkan gesekan antar sesama pelestari batuan lokal Indonesia. Namun dari kedua tersebut, antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh mempunyai perbedaan pada fisik batu. Untuk membedakan antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh, bisa dilihat dari dimensi/ukuran, bias warna, serta bias air/klep/giwang/luster. Secara ilmiah, kedua batu ini memang sama jenisnya yaitu Indocrase, tetapi secara struktur batu sangatlah berbeda. Lumut Aceh mempunyai bias air yang lebih besar dan tebal dibandingkan dengan Lumut Sungai Dareh. Serta dilihat dari fisiknya, Indocrase Lumut Aceh gradasi warnanya lebih merata, lumut merata, clean, dan jarang berkapur.
Batu Indocrase Lumut mempunyai kekerasan 7 - 7,3 pada skala mohs, hingga Lumut Aceh masuk ke jajaran batu mulia. Dikarenakan untuk masuk ke golongan jenis batu mulia harus mempunyai kekerasan minimal 7 mohs, apabila kekerasan batu kurang dari 7 pada skala mohs, maka batu digolongkan ke dalam batu setengah mulia.
Batu yang berwarna hijau dengan serat menyerupai lumut ini terkadang menimbulkan gesekan antar sesama pelestari batuan lokal Indonesia. Namun dari kedua tersebut, antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh mempunyai perbedaan pada fisik batu. Untuk membedakan antara Lumut Aceh dan Lumut Sungai Dareh, bisa dilihat dari dimensi/ukuran, bias warna, serta bias air/klep/giwang/luster. Secara ilmiah, kedua batu ini memang sama jenisnya yaitu Indocrase, tetapi secara struktur batu sangatlah berbeda. Lumut Aceh mempunyai bias air yang lebih besar dan tebal dibandingkan dengan Lumut Sungai Dareh. Serta dilihat dari fisiknya, Indocrase Lumut Aceh gradasi warnanya lebih merata, lumut merata, clean, dan jarang berkapur.
Indocrase yang secara visual berwarna hijau dan ada pengaruh coklat dan kuning, dan Indocrase sering kali bercampur dengan Hydrogrossular Garnet. Dalam perdagangan batu Internasional, Indocrase juga dikenal dengan nama Vesivianate, Califonite, atau California Jade.
Tapi Indocrase sama sekali bukan merupakan varietas Jade (Giok) atau Nephrite Jade (Giok Aceh). Ini juga sebagai pemahaman bagi para penggemar batu, karena sering kali salah menyebutkan jenis batu khususnya dari daerah Aceh
Berbeda dengan jenis Giok Aceh atau Nephrite Jade yang hampir punya kemiripan Range warna dengan Indocrase Lumut aceh. Untuk membedakan dari kedua jenis batu yang berasal dari Aceh ini adalah dari Refractive index dan Specific Gravity nya. Dua varian inilah yang menjadi batu unggulan dari Tanah Rencong, yang didalamnya juga ada Indocrase Solar Aceh. Walaupun mempunyai kemiripan antara Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh (Nephrite Jade), namun ada perbedaan yang mencolok antara kedua batu tersebut.
Secara kasat mata, Indocrase dari warnanya pun bervariasi, ada yang full dengan lumut hijaunya dengan klep air ( giwang dalam bahasa Aceh). Untuk kualitas supernya, Indocrase Lumut Aceh punya kebersihan nyata didalam badan batu hampir tidak ada mineral kapurnya. Jenis ini akan akan memperlihatkan tembakan warna kekuningan yang memang identik dengan warna pada jenis Indocrase.
Selain itu ada jernis warna belimbing yang didominasi warna hijau menyerupai buah belimbing. Kebanyakan pada varian belimbing ini, minim akan lumut hijaunya dan cenderung polos dengan mineral kapur yang juga sangat minim, dan jika terkena tembakan cahaya, maka jenis ini akan terlihat kekuningan. Ada juga jenis totol sayur, warna tampilanya cenderung soft ke warna Very light green, dengan urat lumut yang tebal dan mineral kapur yang sedikit ditemukan.
Selain itu ada jernis warna belimbing yang didominasi warna hijau menyerupai buah belimbing. Kebanyakan pada varian belimbing ini, minim akan lumut hijaunya dan cenderung polos dengan mineral kapur yang juga sangat minim, dan jika terkena tembakan cahaya, maka jenis ini akan terlihat kekuningan. Ada juga jenis totol sayur, warna tampilanya cenderung soft ke warna Very light green, dengan urat lumut yang tebal dan mineral kapur yang sedikit ditemukan.
Untuk jenis Giok/Nephrite Jade, mempunyai ciri khas warna hijau lumutnya lebih tebal dan semi transparan. Selain warna hijau. Giok Aceh juga ada yang berwarna putih namun ada serat kehijauan. Untuk material Giok ini, sangat melimpah dari ukuran minimal 100 kg sampai dengan 50 ton ada di daerah Aceh. Kalau dibandingkan dengan negara lain yang juga penghasil Giok seperti China, Taiwan, dan Birma, varian Aceh ini mempunyai ciri khas tersendiri dan bisa dibilang punya keunikan.
Batu Giok aceh sendiri banyak varian warnanya dan diantaranya yaitu Giok putih atau Giok Salju, Giok hitam atau Black Jade ( orang aceh menyebut dengan batu Aswad),Giok hijau atau Totol sayur, Giok Merah dan yang lainya. Harga Giok Aceh dipasaran dari ratusan ribu hingga ratusan juta, tergantung dari kualitas batu itu sendiri. Namun untuk harga yang mahal untuk jenis batu Giok yaitu Giok Aceh Hijau dibandingkan dengan Giok varian lain.
Munkin itu saja dahulu yang bisa admin ulas pada kesempatan kali ini tentang Indocrase Lumut Aceh dan Giok Aceh. Semoga apa yang saya sampaikan ini akan membuat anda lebih memahami tentang batu, khususnya batu yang berasal dari daerah Aceh. Semoga bermanfaat..salam Gemslover.
0 komentar:
Post a Comment