10/06/2015

BATU GREEN OPAL BLITAR

BATU GREEN OPAL BLITAR

Batuan jenis Opal memang sudah femiliar di masyarakat khususnya para  gemstoner  Nasional. Sudah banyak gemstoner yang sudah memakai varian Opal, seperti, Black Opal asal Banten, Blue Opal dan Chrysopal asal Sukabumi, dan juga Fire Opal asal Wonogiri, serta penemuan baru asal bengkulu yang mempunyai kesamaan nama, yaitu Green Opal Bengkulu.

Biarpun mempunyai nama yang sama antara Green Opal Bengkulu dan Green Opal Blitar, namun secara visual batu ini tampak berbeda. Dan sekarang kita akan bahas lagi varian Opal yang berasal dari Blitar Jawa Timur. Batu yang berasal dari kota kelahiran Bung Karno ini memiliki kekerasan 5-6.5 pada skala mohs, sehingga batu ini mempunyai sifat mudah retak atau pun pecah bila salah dalam pengerjaan atau  memproses batu ini menjadi perhiasan.

BATU GREEN OPAL BLITAR

Berbagai warna yang terdapat pada batu Green Opal Blitar yang dijuluki dengan "Sutera Khayangan" ini seperti :

Hijau botol ataupun hijau lumut. Warna hijaunya terlihat agak tua namun hijaunya sangat menawan dengan klep air kekuningan. Serat pada batu ini memiliki serat halus seperti awan. Namun dalam proses pengerjaanya sangat suliy menghindari bintik hitam seperti biji selasih, karena ini sudah menjadi ciri khas dari batu Green Opal ini. Harga dari warna inilah yang lebih mahal dibandingkan dengan warna lin di Green Opal. Dalam proses pengerjaan batu ini dari bahan/Rough Green Opal menjadi batu cincin haruslah hati-hati dengan selalu membasahi batu ini dengan air, untuk menghindari panas yang berlebih yang mengakibatkan batu ini retak ataupun pecah dikarenakan partikel silika yang terdapat pada batu "Sutera Khayangan" sangat mendominasi.

Yang kedua adalah warna hijau daun pucuk pisang, atau orang lebih banyak menyebut warna pucuk pisang (pupis). Warna ini lebih kelihatan segar dan lebih muda, hijau dan kekuningan menjadi satu pada warna ini. Jenis ini juga memiliki tembakan luster yang sangat tajam dan didalamnya juga memiliki serat awan yang sangat halus. Sebenarnya bahan yang didapatkan antara varian hijau botol dan daun pucuk pisang ini terpisah tidak menjadi satu, karena biasanya jarak lapisan antara dua warna ini terlihat jelas saat mendapatkanya di dinding sungai atau di tebing gunung. Pada warna daun pucuk pisang juga terdapat bintik-bintik hitam yang menjadi ciri khas pada batu Green Opal. Dan bintik-bintik hitam bukan sebagai warna cacat pada batu yang satu ini.

Adapun varian pada Green Opal yang lain yaitu warna hijau toska, dimana pada batu ini berwarna seperti permen Relaxa. Secara transparasi, batu Green Opal mempunyai transparansi, tapi sedikit berbeda dengan warna hijau toska yang semi transparan. Saat didapatkan di alam, jenis warna iniagak berjauhan dengan warna yang lain, kemungkinan radiusnya antara 25 meter sampai 50 meter. Jenis varian warna hijau toska ini tidak begitu memancarkan fenomena luster air, namun kelebihan pada warna ini didapatkan warna yang merata. Secara kekristalan, warna hijau toska masih kalah dengan varian hijau botol ataupun pada warna hijau daun pucuk pisang.

Dari ketiga varian warna pada batu Green Opal, terserah bagaimana selera para pecinta seni batu Indonesia dalam menentukan pilihan. Namun yang pasti, inilah varian baru pada batu Opal yang cukup mempunyai keunikan sebagai batuan Opal dengan ciri khas dan keindahan tersendiri.
Munkin para gemslover akan di buat kagum dengan memiliki batu Green Opal dan tentunya akan semakin cinta bumi pertiwi dengan segala kekayaan dan keindahan alamnya, dengan begitu banyak kandungan alam khususnya batu mulia. Jenis batu mulia berwarna hijau, kebanyakan sangat di sukai oleh para pecinta seni batu, karena warna batu ini melambangkan kesejukan, kedamaian, serta keindahan. Dan juga warna hijau bisa dilambangkan dengan kemakmuran, sebagai mana yang terdapat pada warna batu "Sutera Khayangan" ini.

Itulah ulasan mengenai batu asal tanah kelahiran Bung Karno yang saat ini sudah mulai di kenal masyarakat pecinta batu akik, khususnya di jawa timur. Semoga ulasan batu Green Opal Blitar tadi bisa menambah wawasan serta lebih mengenal lagi batuan Indonesia bagi anda semua.

0 komentar:

Post a Comment